Lawu Tertutup Kabut |
Hijau permai Indah di mataku
Hamparan sawahmu bagaikan permadani yang patut ditelusuri
Hijau Namun sunyi
Di keheningan kabut
Aku tak berani ngebut
Jalanan meliuk bagaikan ular melingkar
Aku hirup aroma pinus
Kau tahu aroma ini tak pernah aku lupa
Dengan rangkaian bunga pinus kau berikan padaku
Bukan sekuntum bunga edelweis kebanggan itu
Dengan ucap terbata kau katakan apakah cinta harus terucapkan lewat kata?
Atau cukup dengan tindakan nyata
Kau tak bisa ucapkan itu
Kau hanya tanamkan puisi dalam diarymu
Satu rangkaian pinus telah meluluhkan hatiku
No comments:
Post a Comment