Tetesanmu sangat dirindu para petani tadah hujan
Namun kadang tetesmu berubah menjadi air bah
Lihatlah negeriku akhir-akhir ini
Ini karena kelalaian manusia
Atau kau sedang marah?
Manusia sudah menjauh dari alamnya
Semakin rakus mengeksekusi karunia Allah yang diberikan
semakin mengejar kekuasaan
Melupakan keseimbangan alam yang penting ketebalan kantong agar bisa semakin sombong
Menebalkan kantong saling sikut dan sikat
Semua digali tanpa peduli kerusakan kanan kiri
Semua ditebang, tanpa rasa sayang
Ingatlah airmu itu sebagai penyejuk tanamanku
Bau tanah yang basah karena tetesanmu juga parfum yang aku suka
Aku ingin meneteskan air mata karena berita
Airmu membuat sebagian negeri merana
Redakanlah amukan aliranmu
Amukanmu menyisakan kelaparan serta kejahatan
Aku hanya bisa berdoa
Semoga negeriku segera pulih
Negeri kembali gemah ripah loh jinawi
Para pemimpinku segera insyaf
segera memikirkan nasib rakyat
Semoga sentilan kecil dari Allah semakin mendekatkan manusia kepada NYA
Bukan semakin menjauh dan melupakan NYA
Hujan berilah manfaat
Bukan mudharat
No comments:
Post a Comment