Ketika ABG-ku Mengenal Cinta

Setiap kali dengan teman selalu saja bahasannya masalah anak. Baru-baru ini saya ketemu sahabat saya, anaknya sama sekolahnya dengan anakku Lantip beda jenjang tingkatan saja. Anaknya juga kebetulan sama Lantip berteman, sama-sama suka futsal. Jadi kadang kai ketemu saat antar ke seklah dan ngobrol sebentar ( sebentarnya emak-emak bisa 1 jam broo :)).
Karena punya sesama putra yang ABG. maka obrolan pun mengalir tentang ABG-ku mengenal cinta. :)


Kalau menurutku, seusia klas 6 dan SMP anak-anak mulai mengenal yang namanya ketertarikan dengan lawan jenis. Mereka mulai pacok-pacokan atau jodoh-jodohan . Dan mulai melirik san sini. Dan ternyata anak temanku mengalami hal yang sama.Saat anakku mengenal cinta, aku hanya tersenyum. Karena itu bagiku fitrah dia sebagai manusia. Yang slalu aku tekankan ke anakku, boleh berteman dekat sebanyak-banyaknya, plirak-plirik boleh saja. Tapi jangan bergaul yang berlebihan. Ingat walau mama tak melihat tapi Allah melihat.

Biasanya ketika sudah mulai mengenal lawan jenis, kebetulan dua anakku cowok, mereka sudah mulai memperhatikan penampilan. mulai dari gaya rambut, pakai parfum, dan gaya berpakaiannya.
Thole cah bagus kalau pilih gaya rambut mohawk tapi rapi ya, jangan sing aneh-aneh. Dan alhamdulillah mereka nurut.

kedua ankku sekolah di Islami, walau kelas mereka dipisah antara laki-laki dan perempuan. Ternyata mereka masih bisa menggunakan media social sebagai tempat chatting. Alhamdulillah kedua ankku terbuka untukkedua hal ini. Terkadang malah jadi ledeka dari Papanya, "Tip kalian nggak buka FB tah?udah ditunggu itu lho?'
Mereka berdua hanya senyum simpul dan bilang apa sih Pa. Ma .

Yup, aku biasanya ajak ngobrol anakku ketika menjelang tidur. Sebagai Iu aku memang tak bisa sempurna dan harus sesuai teori mengajari anakku ketika mereka mengenal lawan jenis. Paling aku cerita, hal koyo gono wajar. Mama juga pernah ngalaminya. Yang penting kamu nggak usah main rahsia, cerita aja ke Mama. Nggak usah malu.

Yang mama khawatirkan itu justru pergaulan yang kebablasan. Maka Lantip akan tanya , dan aku menjelaskan bla...bla..bla..Dan dia pun cerita kalau di sekolah juga sudah sering dikasih tahu batasan pergaulannya. Makanya Mama doa aja yang bagus-bagus. Jangan suka langsung marah-marah, anakku selalu mengingatkanku. Hahahaha...la piye le sing ra ngamuk. antara teori dan praktek ternyata mama masih susah menerapkannya dan perlu belajar banyak.
Dia pun menjawab sambil senyum makanya baca dan terus belajar dong. Jangan hanya nomel Wkwkwkwkw....Thanks selalu mengingatkanku Le.
Yo wis, Mama  juga belajar jadi pendengar yang baik ya cah Ngganteng lalu kita ngobrolin lagi tentang teman-teman ceweknya. Si A, Si B.. Dan biasanya mulutku langsung ditutup dengan menggunakan tangan. Lalu dia pura-pura tidur :)
Atau biasanya obrolan berganti topik masalah musik.

Ternyata ketika anakku mengenal cinta membuatku senyum dan kadang jengke yang kupendam, berubah menjadi doktrin atau nasehatin yang bla-bla..tak masuk. Lebihh enak obrolan tetang pendapatnya dimulai dengan kata jika. :)
Aiiis siang hari bolong curcol . Kalau ada pendapat yang lain silakan komentar buat pembelajaran bagi saya ketika menghadapi ABG. Saya bukan Iu sempurna namun terus ingin berprosess belajar tentang parenting. :)