Bulan Puasa beberapa waktu yang lalu anakku Lantip terkena Demam berdarah. Awalnya panas tinggi, saya kira typusnya yang kambuh. Lantip pernah terkena gejala typus dan Dokternya pernah bilang,kalau typus bisa kumat .Saat itu sedang musim pancaroba dan penyakit typus dan Demam berdarah sering muncul. Karena panasnya tinggi dan belum turun akhirnya saya bawa ke Dokter, saya pun bertanya ke Dokter bagaimana membedakan antara Demam berdarah dan Typus. Kebetulan dokter Lantip ramah dan tak pelit menjawab pertanyaan.
Dokter yang memeriksa Lantip, kita harus tahu dulu penyebab demam berdarah yaitu virus Dengue .Penyakit ini ditularkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan biasanya menggigit antara pagi jam 10- sampai siang hari. Ciri nyamuknya berwarna hitam dan coreng putih. Nyamuk mengisap darah dari penderita DBD kmeudian menggigit orang lain yang sehat, hal ini membuat orang yang sehat menjadi dema berdarah. Biasanya seminggu setelah digigit nyamuk aedes aegypti, baru badan terasa panas tinggi.
Sedangkan penyebab typus adalah bakteri salmonella typhi, bakterinya
berkembang pesat pada tempat yang kotor. Dan penyebarannya dibantu oleh lalat.
Yang Diserang
Jika pasien sudah terkena demam berdarah, biasanya terdapat bintik merah di
tubuh. Namun ada juga yang sampai mimisan, kalau sudah mimisan kemungkinan
trombosit semakin menurun dan parah.
Namun kalau typus yang diserang adalah bagian ususnya.
Beruntunglah, anakku kemarin beum sampai parah dan terlambata penanganan
DBD-nya hingga masih tertolong. Hampir satu lorong saat bulan puasa kemari
kebanyakan terkena sakit DBD.
Gejala Demam berdarah Dan Typus
Gejala antara demam berdarah dan typus hampir sama, yaitu sama panas tinggi
dan badan terasa pegal. Namun kalau typus biasanya lidahnya berwarna putih,
terasa pusing dan mual dan susah buang air besar, siang hari dingin lal pada
malam hari panas kembali.
Sedangkan demam berdarah, biasanya badanya pegel,kepala pusing, menggigil,
pada hari ketiga biasanya panas menurun lalu demam akan naik lagi, terkadang
ada bintik merah.
Sebenarnya Lantip kemarin saat panas pada hari pertama sudah merasakan
pusing luar biasa namun masih mau makan. Tapi lama-lama dia menggigil.
Setelah 3 hari dilakukan test widal ternyata dia positif typus . Langsung sama
dokter disuruh menginap di Rumah Sakit dan dipasangi infus karena badannya
sudah lemas walaupun masih mau makan hanya beberapa sendok.
Selama di rumah sakit setiap hari diambil darahya untuk dicek, ternyata
selain typus ,trombositnya juga terus menurun. Kata Dokter selain typus
ternyata juga DBD.
Untuk menaikkan trombosit selain disuruh minum obat juga jus jambu merah.
Makanan pun harus makan bubur yang halus dulu. Dan tidak mengkonsumsi yang
pedas.
Selama di rumah sakit beruntunglah diriku, walau suami sedang dinas luar
kota dan tak bisa menemani. Alhamdulillah aku dikelilingi sahabat dan tetangga
yang baik dan selalu menemani di setiap malam. Untuk Jaga adiknya gantian ada
anakku Afif kebetulan sudah libur kuliah.
Dari Rumah sakit ini aku mendapat banyak pelajaran tentang sabar, ikhlas,
dan pengetahuan dari dokter yang merawat Lantip tentang Typus dan Demam
berdarah.Aku jadi sedikit tahu tetang perbedaan gejala typus dan demam
berdarah. Hal ini merupakan satu pelajaran yang luar biasa bagiku. Di rumah
sakit selama hampir seminggu membuatku sadar akan mahalnya sakit dan untuk
bersyukur ketika diberi sehat.
saya pernah sakit typus,lemes bangettt rasanya. Sehat2 ya Lantip...
ReplyDeleteaamiin mbak
Deletesekarang sudah sehat kok.wis pecicilan meneh
suamiku juga pernah diserang penyakit ini..sedih rasanya :(
ReplyDeleteIya mbak.
DeleteAlhamdulillah sekarang sudah sehat.
Demam berdarah (DBD) dan tifus merupakan dua penyakit dengan gejala yang hampir mirip ya mba
ReplyDelete