Puncak Merapi Dilihat dari Jalan Selo |
Siapa coba yang nggak adem hatinya melihat pemandangan yang ijo royo-royo setelah kepenatan melanda karena rutinitas sehari-hari? saya sih selalu adem ketika lihat sawah dan pepohonan.
Kebetulan kemarin mudik lebaran mas bojo ngajak leat jalur pegunungan daripada jalur utama. Katanya menghindari macet. Yo sudah penumpang manut dan ikut. Hehehehe...ngerti kali ye istrinya wong ndso jadi kangen sama sawah . :)
Biasanya kalau pas nggak suasana lebaran kta ambil jalur Solo-Jogja-Magelang. Berhubung menghindari macet di beberapa tempat seperti daerah Kartosura da Prambanan, belum lagi pas lampu merah, pasti ngantrinya lama dan panjang. Makanya suami putuskan lewat jalur Selo Boyolali.
Asal lewat Selo nggak pas malem okelah, sebab kalau sudah sore pasti berkabut. Kalau berangkat pagi bisa nyantai dan menikmati perjalanan.
Jalur ini biasanya melewai obyek wisata Keteppass. Obyek wisata utuk melihat puncak gunung Merapi.
Perjalanan lewat Selo ini, yang paling au sukai ketika sudah sampai di desa Cepogo.Pas melewati pasar Cepogo, sayuran danbuah seger-seger habis dpetik bertaburan di pasar. Terutama saat melihat seorang ibu menggendong satu karung penuh sayuran wortel , ketang atau kobis, mata ini takjub akan kekuatannya.Walau dengan terbungkuk namun berjalan pasti untuk mengangkut barang dari penjual ke mobil pembeli.Lantip menyebutnya Hulk versi cewek karena kuatnya Ibu penggendong ini. Sebab pemandangan Ibu menggendong sayur jarang dia temui.
Ada salah satu sayur yang aku kangeni di daerah ini yaitu sayur adas, biasanya sayur ada direbus lalu buat campuran sambel tumpang. Atau sayur adas disayur bobor cukup sedap.
Dulu saat kecil pernah diajak Simbah dan Bapak ke tempat saudara jauh di Cepogo ini. Dan kami setiap masuk ke rumah saudaranya Simbah pasti disuuh makan dan disuguhi dengan nasi merah dan sayur adas serta lauknya tempe goreng. Kalu aku menghindar untuk makan dan lebih seneng bermain dengan anak-anak d sekitar situ, aku selalu dipanggil Ibu, lalu disuapin. Aku lalu makan dengan lahap entah karena hawanya yang dingin atau aku lagi lapar pokoke enaaaaaak. Aaaah...kenangan itu masih nempel hingga sekarang.
Ketika lewat desa Cepogo, aku selalu cerita ke anakku tentang seuprit kenangan itu.Dan mereka selalu menggodaku, pasti sebentar lagi ada yang cerita sayur adas. Hihihihi..."nganti apal lan bosen yo Le ndengerin ceritane Mbokmu berulang-ulang."
Setelah Cepogo maka laju mbilun sampai juga ke daerah Selo Boyolali.Selo merupakan jalur pendakian Guunung Merapi dan Merbabu bagi pemula.
Di pasar Selo uga ada kuliner jadah dan tempe bacem, cuman kami nggak mampir, si mas bojo sudah merasa capek karena habis perjalanan Jkt-Sby. Lalu lanjut Sidoarjo-Solo.Solo-Magelang, makanya mas bojo pengin cepet sampai Magelang dan istirahat tiduuuur. Karena bagi suamiku libur itu menikmati tidur biar capek segera ilang dan bisa ngajak anak dan istri keliling yo Pak'e. :) hehehehehe...
Biasanya jarak tempuh Solo-Magelang jika lewat jalur Selo ini hanya 2,5 jam. Tapi Lebaran kemarin ditempuh hampir 3,5 jam, agak melambat karena jalannya sedang diperbaiki. sepertinya habis longsor. Maka saat arus balik saya tak lewat jalur Selo ini lagi selain jalurnya kurang mulus karena perbaikan juga teryata malah lama. Saat balik lewat Turi-Cangkringan, tembus Prambanan lalu Klaten- Solo.
Sampai di Selo berhenti sejenak buat mengabadikan puncak Merapi sama Ibu, anak-anak dan my bojo.
Setiap foto dengan bojo, my bojo pasti gak bisa pasang muka manis, apalagi romantis, yang penting hatinya selalu manis dihatiku (hahahaha jangan eneg ya yang baca :) )
Baisanya kalau sampai di daerah Selo ini, AC mobil kami matikan dan jendela kami buka untuk menikmati segarnya udara pegunungan dan melihat tanaman sayuran kobis, wortel maupun tembakau di kiri kanan.
Ah akhirnya sampai juga desa Sawangan lalu Blabak, biasanya kalau sudah di Blabak, Muntilan anak-anak minta dibelikan tahu kupat. Berhubug masih suasana Ramadan ya sudah bungkus saja buat dmakan di Rumah Uti.Buat buka puasa.
Lantip action background gn. Merapi |
Blabak rmh uyutku, kangennya blabak hiks
ReplyDelete