Motor Hondaku |
Sidoarjo seminggu yang lalu diguyur hujan hampir tak berhenti, apalagi ditambah dengan pasangnya air laut. Hal ini membuat beberapa daerah tergenang air hingga 30-40 cm. Jalan protokol yang sering aku lewati, seperti JL.KH.Mukmin, JL. Diponegoro, JL, Kartini, JL. Wolter Monginsidi, Raden Patah dan Jasem sempat tergenan. Saat melewati daerah itu aku harus hati-hati dan tak bisa lepas dari hempasan air .
Ada beberapa motor matic yang sempat aku temui mogok.Genangan air membuat para pengendara motor seperti diriku, harus hati-hati dan berjalan pelan -pelan. Takut karena jalanan licin dan berlubang.
Kalau tidak terpaksa keluar antar jemput anak sekolah, sebenarnya paling malas kalau musim hujan begini keluar rumah. Tapi bagaimana lagi tugas negara harus didahulukan, tanpa mengenal banjir. Terkadang kena semprotan air mobil salah satu resikonya, musim hujan begini paling enak pakai sandal jepit dan bercelana jeans. Pernah memakai rok, Ternyata rok melambai menyapu air dengan suksesnya. :). Semua itu juga karena salah saya, seandainya rok yang lebar saya jepit ke depan pasti tak akan melambai dengan sukses di air.
Bila naik motor berpapasan dengan genangan air, hati saya selalu khawatir motor akan mogok, Alhamdulillah selama ini saya melewati genangan air dengan selamat. Ada beberapa tips mengendarai motor saat banjir:
1.
Kendalikan kecepatan sepeda motor
Bila melewati genangan air melebihi
30 cm, lebih baik ambil jalan lain. Kalau pun terpaksa, masukkan gigi satu.
Usahakan gas jangan pernah turun. Bila gas dikurangi, biasanya menyebabkan
“mlepek” atau karburator kemasukan air dan menyebabkan mogok. Seperti kemarin
saat melewati daerah Bluru, motor hampir saja mogok karena saya lupa menurrunkan
gas, lalu naikkan lagi. Beruntunglah saat itu air sudah agak surut, jadi motor
tetap bisa melaju tanpa mlepek.
2.
Sediakan plastik
Plastik di sini berfungsi sebagai
penutup busi agar tak kemasukan air.Agar motor masih bisa
dinyalakan.Selain plastik untuk membungkus sandal, saya juga selalu menaruh
plastik, di bawah jok.
Yang ke 3. Pastinya agar lebih aman, kita matikan mesin dan motor ita tuntun untuk mnghindari genangan air.Apalagi bila ketinggian banjir mencapai 40cm - 50 cm.
Selain itu kita juga sebaiknya merawat motor setelah gena guyuran hja atau lewat genangan air, agar knalpot dan rantai tak cepat korosi. Karena kemalasan saya, baru-baru ini rantai motor jadi berkarat, dan mengeluarkan bunyi yang bikin geli di telinga.Setelah ku periksa sumbernya dari rantai yang berkarat, segera aku lumasi pakai oli agar tak berbunyi lagi.
Nah makanya jangan ditiru kemalasan saya ya, sebaiknya segera cuci motor sampai bersih setelah kena guyuran hujan. Untuk menghilangkan sisa air hujan dan menghilangkan kotoran. Sebab bila dalam kondisi kotor dan bekas tersiram air hujan menyebabkan motor lekas berkarat, terutama di bagian jeruji dan knalpotnya.
Itulah sedikit tips naik motor dan merawat motor di saat habis terkena banjir. Semoga bermanfaat. :)
Yang ke 3. Pastinya agar lebih aman, kita matikan mesin dan motor ita tuntun untuk mnghindari genangan air.Apalagi bila ketinggian banjir mencapai 40cm - 50 cm.
Selain itu kita juga sebaiknya merawat motor setelah gena guyuran hja atau lewat genangan air, agar knalpot dan rantai tak cepat korosi. Karena kemalasan saya, baru-baru ini rantai motor jadi berkarat, dan mengeluarkan bunyi yang bikin geli di telinga.Setelah ku periksa sumbernya dari rantai yang berkarat, segera aku lumasi pakai oli agar tak berbunyi lagi.
Nah makanya jangan ditiru kemalasan saya ya, sebaiknya segera cuci motor sampai bersih setelah kena guyuran hujan. Untuk menghilangkan sisa air hujan dan menghilangkan kotoran. Sebab bila dalam kondisi kotor dan bekas tersiram air hujan menyebabkan motor lekas berkarat, terutama di bagian jeruji dan knalpotnya.
Itulah sedikit tips naik motor dan merawat motor di saat habis terkena banjir. Semoga bermanfaat. :)
kalo lagi musim ujan kayak sekarang mah memang bagusnya gak usah kebut-kebut bawanya
ReplyDeleteHalo Om.Lama tak berkunjung dimari.
DeleteMakasih ya sudah ditengokin
yang poin kedua yang masih suka terabaikan mbak
ReplyDeleteDulu jaman masih kerja, sering tu kejebak banjir pas motoran. Pernah mogok juga.
ReplyDeleteNah itu kdng saya gak cuci setelah ujan cuma lap2 aja hehe :P
saya juga nggak tak cuci mbak, bagian cuci mencuci anak mbarepku seminggu sekali. :)
DeleteAku pernah nerobos banjir pas pulang kantor, konisi motor masih fit, jadi alhamdulillah lancar, coba kalo motorku yang sekarang, mogok pasti, hahahaha
ReplyDeleteSalam,
Roza.
Menarik sekali artikelnya
ReplyDelete