Kata "Bahno" sebenarnya salah satu dialek Jawa Timur dari kata babahno yang berarti biarin. Atau bahasa kerennya EGP (emang gue pikirin) :). Mungkin bagi masyarakat yang terbiasa dengan budi pekerti halus, kata Bahno terasa kasar dan geli jika didengar di telinga. Tapi justru kata inilah yang bisa membuatku move on. hahahahaha :).Ilmu "Bahno", sering dilontarkan sahabatku ketika aku lagi bete lihat polah anak-anakku atau teman .
"Bahno, Mbak nggak usah direken."
"Ya nggak bisa dong dia kan salah caranya, ya kudu dilurusin dong."ujarku
Temenku nimpali lagi, nggak usah cari benar dan salah dalam hal ini. Jalani aja dan 'Ngalah"
Ngalah dalam artian bukan kalah, ngalah yang berarti kudu diam agar suasana tidak semakin memanas. Jadi kudu sebisa mungkin mengontrol emosi.
Bila kita dijahatin seseorang dan dikatai dengan kata kasar serta dengan intonasi tinggi, berusahalah menjawab dengan tenang. Tak usah membenarkan atau mencari salah untuk membalas balik apalagi menjatuhkan.Bila kita dijahatin dan membalas perlakuan dengan hal yang sama apa bedanya kita dengan mereka.
Dulu, saya sering kalau dikatai dengan intonasi tinggi seseorang penginnya balas aja . Apalagi tuduhannya terkadang tak terbukti. Dan saya selalu berusaha mempertahankan argumen saya, karena saya merasa benar.
Tapi sekarang pelan-pelan saya mulai belajar mengendalikan emosi, ketika ada oran yang nyolot dengan saya, saya akan tersenyum lalu berusaha menghindar.
Tahu nggak sih tak semuanya merasa benar itu bijak, hehehehe. Dan ketika hati masih mringkil, akhirnya berusaha bersikap kalem dengan ilmu"Bahno ". Bahno kon mau bilang saya jahat, bahno kon mau bilang saya pedit, bahno kon bilang saya caper. Bahno yo babahno selama saya makan nggak minta sampeyan, saya nggak ambil pusing. hehehehehe...
Daripada mikiran yang negatif, tetep lempeng aja jalan sesuai jalur, bahno kon mau ngrasani sampai ujung langit dan gak mau dulit, saya akan tetep baik sama kamu. Anggap saja yang suka bilang di belakangku itu,justru semakin mengurangi dosaku.
Ilmu bahno sekarang sudah membuatku belajar menata diri belajar mengatur emosi. Bahno kon mau mleding mau tdiur,mundur, aku akan tetep melenggang kangkung menirukan geyal geyolnya Syahrini, yang penting hatiku tetep happy.
Hahah.. Aku belom bisa Mbaaak, ngebahnoken uwong. Ruasane pengen tak pites wae. :D
ReplyDeleteTapi emang iya sik, harus belajar ngalah. Capek kan yak debat mulu.
Memang tak mudah belajar sabar dan ngalah, tapi kudu tetep dicoba terus menerus.Aku juga masih belajar ngatur emosi
Deletetak kira apa?
ReplyDeleteternyata seperti cuek gitu ya Mbak?
yang agak sulit bagaimana agar bisa cuek ya?
thank