Saat sikat gigi, tahu-tahu ada darah di busa pasta gigi.Saya pikir karena terlalu keras menyikatnya.Hal ini berlangsung selama dua hari. Ketika bercermin dan meringis, waduuuh gudal gigiku. Gudal dalam bahasa Jawa artinya giginya berwarna kuning mangkak seperti warna kerak nasi yang kering. Apalagi keluar bau mulut . Duh bikin nggak percaya diri. Setiap diajak ngomong selalu menutupi mulut, eh tapi sekarang selametnya ada himbauan memakai masker. Padahal pengin senyum lebar tapi takut yang lihat ambyar . Hehehe...
Ternyata setelah pergi ke Dokter gigi, diberi penjelasan bahwa salah satu penyebab bau mulut, karena karang gigi. Dan kebanyakan pasien menganggap karang gigi hanyalah mengganggu penampilan saja. Padahal karang gigi bisa juga menyebabkan fokal infeksi atau sumber infeksi yang bisa memicu penyakit sistemik.
Sebenarnya apa sih karang gigi, apa penyebabnya, bagaimana pencegahannya ?
Apa Sih Karang Gigi ?
Karang gigi atau disebut dental calculus. Karang gigi sebenarnya terbentuk dari sisa makanan/ plak dalam mulut yang bereaksi dengan air liur dan bakteri dalam mulut. Jangan sembrono lho, dan mengabaikan sisa makanan dalam mulut. Karena dianggap sisa makanan hanya nyempil di gigi lalu abai untuk sikat gigi. Kalau sudah timbul masalah baru ke Dokter. Kalau ini sih aku banget ya. Selalu menganggap enteng masalah gigi, kalau sudah bermasalah , bengak-bengok nggak bisa nahan sakit. Ojok ditiru ya!Penyebab Karang Gigi
Karang gigi, bagi sebagian orang termasuk Saya, menganggap hanya bikin senyuman kurang menarik. Jangan sampai saat senyum ada lombok nongol di gigi. Alih-alih gigi putih kalau pas senyum mak tring mengkilat, la kok lombok, bikin ilfil kan ?
Ternyata salah satu penyebab karang gigi seperti lombok nyangkut di gigi, lalu kita lupa menyikatnya. Sisa makanan yang nempel di gigi serta sela - sela gigi bercampur dengan air liur dan bakteri dalam mulut. Selain itu karena jarangnya kita membersihkan sisa makanan dalam mulut. Sisa makanan inilah yang membuat bakkteri dalam mulut subur. Akhirnya timbul plak dan dapat merusak enamel gigi.
Karang gigi biasanya timbul di bagian gigi depan dan geraham samping kiri serta kanan. Gejalanya diawali dengan adanya lapisan berwarna putih keruh kalau dipegang agak lunak. Hati- hati ya kalau sudah menemukan hal ini di gigi kamu, segera sering sikatan saja. Daripada menyesal belakangan karena bisa menimbulkan gusi berwarna merah bahkan agak kehitaman. Kalau disikat jadi berdarah.
Pencegahan Karang Gigi
Jangan abaikan ketika gusimu sudah mulai bengkak dan berdarah, segera konsultasi ke Dokter gigi. Lihatlah tanda-tanda timbulnya karang gigi. Dari warnanya yang putih susu, lalu berubah kuning kecoklatan bahkan kehitaman. Bagi perokok berat, biasanya karang gigi berwarna coklat kehitaman. Lalu bagaimana mencegah agar tak timbul karang gigi ? Berikut ini hal yang bisa dilakukan :
- Sering sikat gigi sehabis makan agar tak ada sisa makanan menempel di gigi. Dokter gigi memberi saran setidaknya sikat gigi dua kali sehari. Pagi dan terutama menjelang tidur. Pas gosok gigi, pilihlah sikat gigi berbulu lembut supaya tak membuat gusi terluka.
- Pakailah benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang nylempit di antara sela gigi.
- Kumur-kumur menggunakan air putih untuk menggugurkan sisa makanan di gigi.
- Kurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan manis seperti permen dan roti.
- Perbanyak makan sayuran dan buah. Karena sayur dan buah banyak mengandung serat jadi bisa membersihkan gigi.
- Gunakan gigi kiri dan kanan secara seimbang, sebab gigi yang jarang dipakai untuk mengunyah lebih mudah terserang karang gigi
- Bila anda perokok, segeralah berhenti merokok.
- Sebaiknya periksa ke Dokter Gigi setiap enam bulan sekali.
Tuh kan jangan abaikan karang gigi ya, kalau kamu memiliki keluhan seperti di atas,segera konsultasi dokter ahlinya. Semakin cepat diatasi semakin lebih baik kan? Nah Halodoc menyediakan layanan buat diskusi dan konsultasi dengan dokter ahli lho. Selain bisa booking untuk bertemu dengan dokter, aplikasi ini juga menyediakan cek lab dan bisa beli obat secara online.Silakan download aplikasinya di App Store atau Google Play.
****
Sumber :
halodoc[dot]com
sardjito.co.id 4 Juli 2019
No comments:
Post a Comment