Pernah dengar peribahasa air susu dibalas dengan air tuba ? Artinya kebaikan dibalas dengan kejahatan.
15 tahun lalu tepatnya Saya pernah mengalami.Waktu itu tetangga , sudah Saya anggap saudara bahkan teman dekat. Namun entah kenapa justru mefitnahku di belakang. Menuduh Saya menggunakan uang hasil sewa sound system dipakai untuk keperluan pribadi. Padahal catatan pembukuan jelas - jelas ada. Tak Saya sangka teman runtang - runtung bahkan Dia menganggap sebagai saudara malah menjatuhkan Saya.
Begitu mendengar itu, Saya langsung datangi dan memberikan bukti buku catatan pembukuan. Beliau seketika malu, bukannya mengakui kesalahan malah mencatut nama orang lain yang mengatakannya.
Padahal dengan mata kepala dan telinga Saya sendiri, beliau berkata di forum pula. Ketika itu rasanya pengin ngruwes lambene pakai cabe. Rasa marah dan ingin membalas dengan kejahatan setimpal, tiba-tiba muncul. Namun Saya dicegah sahabat karib serta anak-anak. Cukup berikan bukti dan biar tangan Allah yang membalaskannya. Kejadian itu membuat hubungan persahabatan Saya harmonis.
Namun Saya tak ingin berlarut dengan rasa marah, benci dan kecewa. Sebab hanya akan merugikan diri sendiri.Bagaimana Saya menyikapinya ?
5 Hal yang Saya lakukan ketika mengalami air susu dibalas air tuba :
1. Jaga Emosi dan tak usah membalas kejahatannya
Siapa yang tak marah dan kecewa ketika mendapati keaikan kita dimanfaatkan bahkan dibalas dengan perbuatan jahat. Tapi jaga emosi dengan bersikap tenang. Jaga jarak denganyang bersangkutan. Berikan jeda beberapa hari. Jangan langsung bertindak daripada merugikan diri sendiri.
Ketika menghadapi hal tersebut, pasti ingin segera selesai. Tapi bisa-bisa tindakan yang emosional akan berakibat panjang terhadap diri sendiri. Bahkan dapat menimbulkan masalah baru.
2. Jangan pernah mengungkit kebaikanmu
Pertama kali mendengar bahkan melihat sendiri kebaikan dibalas dengan kejahatan. Rasa kecewa dan menyesal akan muncul Itu lumrah, Dan merasa orang terbodoh karena telah melakukan kebaikan padanya. Ingatlah kebaikan tetaplah kebaikan. Saya ingat nasehat Ibu, kalau kau ditampar pipi kirimu jangan kau balas denganmenampar pipi kanannya. namun tetaplah berbuat baik padanya. Sebab kebaikan walau sebesar biji sai pun, akan Allah catat.
Biarkan yang berbuat jahat padamu hanya Allah yang membalasnya. Kamu cukup mendoakannya. Itulah nasehat yang diberikan padaku.
Namun sebagai manusia tempatnya tukang mengeluh, aku masih sesekali lepas kontrol ketika kebaikanku dibalas keburukan atau kejahatan.
Alhamdulillah semakin bertambah umur mulai bisa mengontrol emosi, dan tak pernah mengungkit kebaikan yang pernah Saya berikan.
3. Curhat pada orang tepat
Agar dada tak terasa sesak dan mau meledak, beri ruang untuk kecewamu dengan melampiaskan degan hal positip. Misalnya dengan menekuni hobi. Jangan sampai pikiran negatip karena kekecewaan merusak jiwamu. Mending curhat ke teman atau saudara yang bisa dipercaya. Setidaknya biarkan orang yang kau percayai jadi pendengar yang baik akan uneg-unegmu. Dan syukur-syukur bisa memberikan solusi.
4. Ikhlas dan lapang dada
Ikhlas memang mudah diucapkan namun susah dijalankan. Namun tetapla bersabar, kendalikan emosi dan istighfar setiap kali teringat perbuatan yang dilakukan sahabatmu. Berusaha ikhlas walau sulit akan menghilangan perasaan dendam. Tetap ya, syarat utama adalah sabar .
Ketika kita dengan ikhlas melepaskan dendam, dan pasrah sama Allah. Maka hidup akan jadi tenang. Mangan sego kerupuk pun akan terasa nikmat ketika berhasil melepaskan dendam.
5. Tarik Napas dan Buang Napas Pelan-pelan Sambil Istighfar
Saat merasa kecewa dan marah datang, terkadang sampai Saya ingin menangis. Bukan karena tak bisa membalas dendam. Namun karena ada perasaan sedih, kok tega sih Dia denganku. Kenapa sih harus Saya ? Maka Saya akan memberi ruang untuk kesedihan Saya. Bahkan Saya biarkan tetesan air mata runtuh hingga puas. Dan biasanya Saya lakukan saat Tahajud.
Sambil berzikir, Saya tarik napas pelasn-pelan lalu hembuskan. Kemudian sambil berkata Saya baik-baik saja. Istighfar terus tabpa henti selepas 30 meit akan terasa plong dan lega. Maka hari berikutnya akan ceria kembali. Ketika berpapasan dengan yang berbuat jahat padaku pun Saya bisa mulai senyum walau hati luka.
Berat memang di awal namun harus berproses sabar terus agar bisa tenang dan nyaman.
Itulah 5 hal yang Saya lakukan ketika mengalami peristiwa air susu dibalas dengan air tuba. Dan Saya sampai sekarang masih berproses belajar sabar. Selama Saya bernapas Insha Allah ingin selalu menebar kebaikan lalu lupakan. Dan semoga selalu bermanfaat buat sesama.
No comments:
Post a Comment