"Mbak, katanya pengin kurus dan ngurangin njajan buat ditabung. Kok ngajak mbakso lagi." Kata Adikku saat Saya main ke Solo dan mengajaknya makan Bakso Alex,langganan sejak SMA.
Dan selalu Saya jawab sambil bercanda, " Lupakan diet, mari menabung lemak aja."
Kadang keinginan mengubah kebiasaan buruk di diriku banyak dan ingin meninggalkan serta memperbaikinya. Tapi apa daya kadang keinginan itu terkadang hanyalah sebuah wacana.
Beberapa kebiasaan buruk yang ingin Saya hilangkan dan perbaiki adalah
Sering jajan daripada nabung
Saya itu ingin sekali menabung rutin tiap hari Rp 5000,00 atau setidaknya seminggu sekali sisihkan uang Rp 25.000,00 untuk keperluan darurat. Dan uang itu biasanya Saya masukkan ke dalam toples bekas kue lebaran. Pada kenyataannya setelah uang terkumpul bukannya ditabung ke bank, namun malah dititili buat jajan bakso atau jajanan pasar.
Karena sering terjadi, Saya ganti masukkan uang lima ribuan ke dalam dompet yang tak pernah dipakai. Kenyataannya tiap akhir bulan atau setiap ada bakulan jajan lewat depan rumah.Ketika dompet berisi uang belanja harian sudah mulai menipis, malah ndodoli isi dompet yang isi tabungan.
Gimana mau nabung kalau hasrat njajan masih kuat dari menabung?
Melihat HP sebelum tidur maupun bangun tidur
Rasanya HP sekarang bagiku bagian penting dalam hidup. Sehari saja tidak buka dan pegang HP rasanya ada yang kurang.
Sebelum tidur kalau nggak pegang HP rasanya kurang nyaman. Apalagi sambil rebahan scroll medsos dan browsing dari atas sampai bawah. Harusnya sudah bisa lelap tidur malah kebablasen begadang karena ngegame shoppee atau baca novel di aplikasi Fizzo.Lalu terlewatlah kebiasaan sholat Tahajud.Padahal Saya berusaha istiqomah untuk bangun tengah malam buat melaksanakan sholat Tahajud.
Bangun pagi, yang dicari pasti HP, lalu check WA, main medsos tahu-tahu waktu Subuh hampir lewat. Sekarang ini Saya berusaha bangun tidur pagi langsung ke dapur untuk persiapan masak atau langsung mencuci pakaian,untuk mengurangi medsosan di HP.
Sering menumpuk barang
Karena seringnya check out barang remeh di toko online, akhirnya banyak barang menumpuk di kamar. Terutama jilbab, lipstik, bros kecil-kecil, dll.
Dengan dalil mumpung ada diskon ongkir atau bertepatan adanya diskon di shoppee pas tanggal cantik. Sebelumnya sudah masukkan beberapa item di keranjang. Langsung check out barang incaran di tanggal itu.
Ujung-ujungnya selepas check out,menyesal.Karena merasa bersalah. Misalnya habis check out lipstik.Ketika barang sudah datang, dan dipakai sekali kelihatan tidak cocok di bibir . Langsung lipstik nangkring manis di pouch.Tahu-tahu sudah expired saja.
Selain itu, Saya suka menyimpan kardus atau tas belanja dari salah satu brand.Padahal kan bisa ditabung di bank sampah. Mesti alasanku tidak membuang atau menaruhnya di bank sampah karena sayang dengan bentuknya yang cantik,dan merasa masih bisa digunakan kembali
Dus dan tas bekas itu, biasanya hanya Saya letakkan begitu saja, tidak Saya simpan di lemari atau diatur di dus.Akhirnya berdebu dan pada akhirnya masuk sampah.Kalau pun Saya simpan di dus akhirnya lupa menaruhnya dimana ketika mau menggunakan.
Bahkan karena seringnya numpuk barang, Suamiku menjulukiku si Tukang Nyusuh.
Nah 3 kebiasaan buruk itulah yang ingin Saya hilangkan. Doakan walau pelan-pelan semoga bisa ya Teman.
Kalau saya hobi mecah duit, Buk. Duit 50 ribu dipecah pikirnya biar gampang klo belanja-belanja. Tapi nyatane tiap belanja duite gede terus biar pecah. Jadinya dompet tebel isine duit rong ewuan, haha.. rasane koyok wong sugih, butuh beli apa tinggal narik, gak mikir suwi 😁
ReplyDelete